KIP Kota Lhokseumawe Minta Keuchik Umumkan Rekrutmen PPS

LHOKSEUMAWE – Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Lhokseumawe meminta kepada para keuchik (kepala desa) agar mengumumkan tentang rekrutmen petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur/Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota kepada masyarakat.
“Harus diketahui masyarakat tentang rekrutmen PPS ini, sehingga mereka semua memiliki kesempatan untuk menjadi penyelenggara pemilu,” ujar Ketua KIP Kota Lhokseumawe, Syahrir M. Daud, kepada wartawan usai acara sosialisasi pembentukan PPS untuk Pilkada 2017 di di Gedung Hasbi Ash Shiddieqy Lhokseumawe, Senin (20/6).
Menurutnya, pengumuman rekrutmen petugas PPS berlangsung 21 Juni sedangkan berkas persyaratan harus dikembalikan 29 Juni 2016. Dalam hal ini, geusyik diminta memilih orang-orang yang berkualitas dan mampu mengemban tugas sebagai petugas PPS sebanyak enam orang.
“Pimpinan desa lebih tahu masyarakatnya, karena itu kita minta sebanyak enam orang setiap desa, setelah kita seleksi menjadi tiga orang tiap desa sedangkan tiga lainnya  sebagai cadangan, juga ada kemungkinan menjadi petugas KPPS untuk menyukseskan Pilkada walikota dan wakil walikota Lhokseumawe 2017 mendatang,” tandas pria yang akrab disapa Tgk Matang ini.
Sosialiasi pembentukan PPS dibuka Ketua KIP Lhokseumawe, Syahrir M Daud, dan diikuti sebanyak 68 kepala desa (keuchik) dari empat kecamatan di Lhokseumawe. Turut  hadir Komisioner KIP yaitu Yuswardi Mustafa SAg M.Kom.I, Abdul Hakim SE, Dedy Syahputra SH MH, Armia M. Nur dan Sekretaris KIP Muhammad Rizal, M.Si.
                                                          Tahapan

Dalam sosialisasi di bahasa mengenai tahapan, program dan jadwal pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Lhokseumawe, mengenai pencalonan perseorangan (independen) dan pembentukan PPS.
Disisi lain, disingggung mengenai potensi adanya pemilih tidak terdaftar pada Pilkada serentak, pihak KIP Lhokseumawe menyatakan terus melakukan sosialisasi. Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepala desa untuk menyukseskan pilkada dengan mengajak masyarakat menggunakan hak pilih saat pelaksanaan Pilkada.
Keuchik Hagu Teungoh, Banda Sakti, Imran mengungkapkan pemutakhiran data pemilih menjadi persoalan cukup rumit, karena jumlah pemilih cukup besar tetapi terkadang kurang akurat. Oleh sebab itu, pihaknya menyatakan sudah membuat data base yang benar-benar akurat, karena pendataan penduduk dilakukan secara komputerisasi, sehingga penduduk yang sudah meninggal dikeluarkan. “Ini sudah mulai kami lakukan sebagai tanggung jawab kami di desa,”ujarnya.
Untuk mengantisipasi pemilih yang tidak terdaftar, disebutkan bahwa undangan sehari sebelum hari H harus sampai kepada pemilih, dan mengenai data, KIP menggunakan data penduduk dari Mendagri, yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran.



EmoticonEmoticon